Menelusuri Keindahan Pegunungan Tertinggi di Sulawesi Selatan
Pegunungan di Sulawesi Selatan menjadi ciri khas dataran tinggi di Sulawesi Selatan. Bentangan pegunungan di Sulawesi Selatan mulai dari pantai laut Flores di Kota Bantaeng hingga ke perbatasan dengan Sulawesi Tengah di bagian utara Sulawesi Selatan. Ketinggian pegunungan di Sulawesi Selatan antara 2000-3000 meter. Pegunungan di Sulawesi Selatan ada tujuh dengan formasi geologi tersier dan kuarter.
Wilayah Pegunungan di Sulawesi Selatan telah dihuni sejak masa prasejarah. Suku-suku yang menetap di pegunungan Sulawesi Selatan utamanya adalah suku Toraja dan suku Konjo Pegunungan. Sementara itu, beberapa hewan langka yang menghuni wilayah pegunungan Sulawesi Selatan adalah anoa, sikatan lompobattang dan monyet tonkean.
1. Gunung Tertinggi di Sulawesi Selatan Latimojong
Pegunungan Latimojong adalah gunung tertinggi di Sulawesi Selatan. Pegunungan ini memiliki jajaran gunung dengan beberapa puncak. Puncak tertinggi yakni Rante Mario dengan ketinggian mencapai 3.430 mdpl yang terletak di Kabupaten Enrekang. Sementara puncak kedua gunung tertinggi di Sulawesi Selatan Latimojong yaitu Nene' Mori, sekaligus menjadi titik tertinggi kedua di Sulawesi Selatan dengan ketinggian 3.397 mdpl. Sebagian besar jajaran puncak pegunungan Latimojong memiliki ketinggian puncak di atas 3.000 mdpl. Prof Asri menjelaskan pegunungan Latimojong memiliki tipe yang sama dengan pegunungan tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya. Yakni terbentuk dari batuan metamorphic atau tektonik. "Pegunungan tertinggi di Sulawesi Selatan bukan dari gunung api seperti kebanyakan daerah. Latimojong itu terbentuk dari batuan tektonik atau metamorfisme, kapur, dari 100 juta tahun lalu," jelas Prof Asri. Hutan di gunung tertinggi di Sulawesi Selatan Latimojong tergolong pada tipe ekosistem Mutan Montana dengan ketinggian rata-rata 2000-3000 mdpl. Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan ini berada di Kabupaten Enrekang.
2. Gunung Tertinggi di Sulawesi Selatan Balease
Gunung Balease adalah salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Selatan. Gunung Balease titik tertinggi di Pegunungan Karoue dengan ketinggian puncak 3.016 Mdpl. Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan nomor 2 ini secara administratif berada di perbatasan Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur. Prof Asri menjelaskan Gunung Balease merupakan gunung api yang sudah tidak aktif. Gunung Balease terbentuk dari batuan magmatis atau plutonik yakni yang berasal dari magma gunung berapi yang membeku. "Jadi gunung Balease itu terbentuk dari batuan magmatis atau plutonik, yang terbentuk pada skala waktu miosen-pliosen atau 10 juta tahun lalu," jelas Prof Asri. Selain itu, Balease disusun oleh batuan granitik. Hal ini yang mendatangkan pasir saat banjir bandang di Mamasa pada September 2021 lalu. "Itu kalau lihat peristiwa banjir bandang di Mamasa, pasirnya itu dari sana. Itu karena tersusun dari batuan granitik," imbuhnya.
3. Gunung Tertinggi di Sulawesi Selatan Kambuno
Gunung tertinggi ketiga di Sulawesi Selatan adalah Gunung Kambuno. Punya ketinggian mencapai 2.950 mdpl. Proses terbentuknya Gunung Kambuno sama dengan Gunung Balease. Dimana salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Selatan ini terbentuk dari batuan beku yang berasal dari magma gunung berapi yang membeku. "Balease sama dengan Kambuno terbentuk dari batuan magmatis atau plutonik dan terbentuk pada skala waktu geologi miosen-pliosen atau 10 juta tahun lalu," jelasnya.
4. Gunung Tertinggi di Sulawesi Selatan Bawakaraeng
Gunung Bawakaraeng menjadi salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Selatan yang menjadi tujuan favorit para pendaki. Memiliki ketinggian mencapai 2.700 mdpl. Gunung yang terletak di Kabupaten Gowa ini juga terkenal dengan titik terdingin di Sulawesi Selatan. Prof Asri menjelaskan Bawakaraeng merupakan salah satu gunung api di Sulawesi Selatan yang sudah tidak aktif. Namun, kawah dari gunung ini masih terlihat. "Bawakaraeng ini terbentuk dari gunung api yang sudah tidak aktif lagi, tapi kawahnya masih kelihatan," jelasnya. Gunung Bawakaraeng tersusun dari batuan vulkanik. Yakni batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma ketika telah berbentuk lava atau fragmen beku di permukaan bumi. "Pembentukan Gunung Bawakaraeng terjadi pada skala waktu kuater atau 2 juta tahun lalu," imbuh Prof Asri. Selain memiliki panorama alam yang menjanjikan, Gunung Bawakaraeng juga menyimpan mitos yang cukup populer. Diketahui, penganut sinkretisme di wilayah sekitar gunung ini meyakini Gunung Bawakaraeng sebagai tempat pertemuan para wali. Para penganut keyakinan ini juga menjalankan ibadah haji di puncak Gunung Bawakaraeng setiap musim haji atau bulan Zulhijjah, bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Tepat tanggal 10 Zulhijjah, mereka melakukan salat Idul Adha di puncak Gunung Bawakaraeng.
5. Gunung Tertinggi di Sulawesi Selatan Sesean
Gunung Sesean menjadi gunung tertinggi di Sulawesi Selatan ke-5. Sama seperti Gunung Bawakaraeng, gunung ini juga dulunya merupakan gunung api. Sehingga terbentuk dari batuan vulkanik. "Sesean juga terbentuk dari gunung api, dari batuan volkanik. Tetapi sudah tidak aktif," jelas Prof Asri. Dia menambahkan, berbeda dengan Bawakaraeng, kawah Gunung Sesean tidak lagi terlihat. Sehingga memiliki puncak kerucut. "Sesean itu dari batuan gunung api tua sudah tidak kelihatan lagi kawahnya, sudah kerucut," imbuhnya. Tercatat, gunung Sesean memiliki usia jauh lebih tua yakni skala waktu geologi miosen atau sekitar 30 juta tahun yang lalu. Gunung Sesean terletak di Desa Sesean, Kecamatan Sesean Solora, Toraja Utara. Memiliki ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar