Nama-nama Rumah Adat Sulawesi Selatan

Mari mengenal Rumah Adat Sulawesi Selatan dan beserta Daerahnya


   Seorang warga menggunakan pakaian adat tradisional baju bodo bersiap menghadiri peresmian revitalisasi kawasan Museum Istana Balla Lompoa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (17/3/2022). Peresmian revitalisasi kawasan Museum Istana Balla Lompoa peninggalan pemerintahan Raja Gowa ke-31 yang menggunakan APBD sebesar Rp6,3 miliar tersebut kini telah rampung dan diharapakan dapat meningkatkan minat wisata sejarah di Kabupaten Gowa. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.

    Rumah adat Sulawesi Selatan punya berbagai nama dan bentuk. Kebanyakan orang mengenal Rumah Tongkonan sebagai rumah adat Sulawesi Selatan. Kenyataannya, ada berbagai jenis rumah adat lainnya dari provinsi ini. Selain memiliki bentuk yang megah, rumah adat khas Sulawesi Selatan umumnya adalah rumah panggung. Rumah ini memiliki bentuk dan struktur yang akan membuat berdecak kagum. Pastinya, terdapat serta filosofi kehidupan masyarakat setempat pada rumah tradisional ini.

Berbagai Rumah Adat Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Selatan sebenarnya memiliki 5 jenis rumah adat. Salah satu yang membuat rumah adat dari provinsi ini cukup unik adalah bentuknya rumah panggung dengan ketinggian mencapai 3 meter.

Untuk tahu lebih banyak lagi, simak ulasan lengkapnya berikut ini:

1. Rumah Tongkonan

 Rumah Adat Tongkonan: Sejarah, Jenis, Keunikan, Ciri Khas, Bentuk dan 3  Buku Terkait

Rumah panggung ini adalah rumah adat dari suku Toraja. Rumah Tongkonan dibangun dengan konstruksi yang terbuat dari kayu dan didirikan di atas tumpukan kayu. Selain itu, material utama dari rumah ini adalah kayu Uru yang bisa dijumpai dengan mudah di Pulau Sulawesi. Hebatnya, rumah adat ini dibuat tanpa menggunakan unsur logam, bahkan rumah ini juga dibangun tanpa paku. Salah satu yang membuat rumah ini semakin unik adalah ornamen ukiran yang mempercantik Tongkonan. Biasanya didominasi dengan warna merah, hitam, dan kuning. Jika dilihat, atap dari rumah adat Sulawesi Selatan ini berbentuk seperti perahu telungkup dengan buritan. Namun, ada juga yang mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau. Seperti kebanyakan rumah panggung, bagian bawah rumah ini difungsikan untuk kandang ternak pemiliknya. Selain itu,akan menemukan patung kepala keraca

2. Rumah Balla

 BallaΚΌ Lompoa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jika Suku Toraja memiliki Rumah Toraja, maka Suku Makassar memiliki rumah adat yang mereka sebut sebagai Rumah Balla. Jika Moms perhatikan, rumah ini juga menyerupai rumah panggung dengan tinggi sekitar 3 meter. Untuk membangun rumah ini, dibutuhkan kayu dengan lima kayu penyangga ke arah belakang dan lima penyangga ke arah samping. Dahulu, Rumah Balla menggunakan atap yang terbuat dari bahan-bahan alam seperti rumbia, nipah atau bambu. Seiring perkembangan zaman, kini atap yang digunakan biasanya menggunakan seng atau genteng yang terbuat dari tanah liat. Dahulu, rumah ini juga identik dengan hunian para bangsawan. Salah satu yang uik dari rumah adat Sulawesi Selatan ini adalah bentuk atapnya yang seperti pelana kuda dengan ujung runcing yang mereka sebut timbaksela. Ini adalah simbol yang digunakan untuk menandakan derajat kebangsawanan masyarakat Suku Makassar. Pada bagian tangga rumah juga mempunyai dua jenis yang berbeda, yaitu sapana dan tukak. Perbedaan keduanya ada pada jenis bahan yang digunakan dan jumlah anak tangga. Jika pada sapana material yang digunakan adalah bambu dengan tiga atau lebih anak tangga yang dianyam, sementara tukak merupakan jenis anak tangga yang terbuat dari kayu. Selain itu, sapana juga biasanya hanya digunakan khusus untuk bangsawan, sementara tukak digunakan oleh rakyat biasa.

3. Rumah Adat Suku Bugis

Rumah Adat Sulawesi Selatan - Rumah Suku Bugis (rumah123.com)

    Berbeda dengan suku lain yang ada di Sulawesi Selatan, Suku Bugis menjunjung tinggi adat Sulawesi Selatan dan nilai-nilai agama Islam. Oleh karena itu, rumah adat Suku Bugis memiliki perpaduan yang unik sehingga menghasilkan desain rumah yang unik. Salah satunya adalah keharusan rumah adat Suku Bugis untuk menghadap kiblat. Ada tiga bagian dari rumah ini yakni rakkaeng, bola, dan awasao. Bagian rakkaeng umumnya difungsikan untuk penyimpanan barang berharga seperti emas, perak, keris, atau perhiasan lainnya. Area ini juga kerap digunakan untuk menyimpan persediaan makanan. Sementara pada bagian kedua adalah bola atau kalle bala, yang merupakan ruang khusus di dalam rumah yang digunakan untuk kebutuhan pemiliknya. Bagian bola ini adalah ruang pribadi dari pemilik seperti misalnya kamar tidur, ruang tamu, hingga dapur. Sementara itu, bagian terakhir adalah awasao atau passiringan yang merupakan sebuah ruang yang digunakan untuk menyimpan hewan ternak. Ruangan ini juga difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan alat pertanian maupun alat untuk bekerja lainnya. Rumah panggung kayu asal Suku Bugis juga dibagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan status sosial orang yang tinggal di rumah itu.  Rumah besar yang menjadi tempat tinggal keturunan raja atau kaum bangsawan disebut Rumah Saoraja (Sallasa) Sementara untuk orang biasa disebut dengan Bola.

4. Rumah Adat Suku Luwuk

Rumah Adat Khas Suku Luwuk (celebes.co)

    Rumah adat suku Luwuk pada zaman dahulu adalah rumah dari Raja Luwu. Jika diperhatikan,bangunannya sangat unik karena adanya 88 tiang berbahan utama kayu. Rumah adat ini disebut rumah Langkanae dan memiliki ukuran atap yang lebih besar dibandingkan badan rumah. Rumah adat ini memiliki tiga ruangan dengan fungsi yang berbeda. Ruangan pertama diberikan nama Tudang Sipulung dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung tamu. Sementara ruangan kedua adalah ruang tengah sebagai tempat privasi keluarga dan tempat mereka beristirahat. Terakhir adalah ruang belakang yang terdiri dari dua kamar dengan ukuran kecil.

5. Rumah Adat Suku Mandar

Rumah Adat Sulawesi Selatan - Rumah mandar (celebes.co)    Rumah adat Sulawesi Selatan yang terakhir ini adalah rumah adat dari Suku Mandar. Rumah adat ini memiliki bentuk yang cukup mirip dengan rumah adat Bugis dan Makassar. Bedanya terletak pada teras yang lebih besar dibandingkan teras di rumah adat lainnya. Rumah adat ini umumnya didominasi oleh penggunaan warna yang gelap. Namun, ada pula yang mempertahankan warna asli dari kayu yang mereka gunakan sebagai bahan baku utamanya.

6. Rumah Banua Maoge Wotu

Rumah Banua Maoge Wotu
 
    Rumah adat Banua Maoge Wotu, adalah rumah adat Sulawesi Selatan yang berada di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Rumah ini memiliki sejarah penting sebagai tempat berlangsungnya aktivitas adat dan budaya. Pada zaman dahulu, rumah ini dijadikan istana Macoa Bawalipu dan dijadikan tempat penyimpanan barang-barang berharga milik Kemacoaan Bawalipu. Rumah adat Banua Maoge Wotu memiliki ciri khas yaitu 99 tiang yang dianggap sebagai identitas masyarakat Wotu.
 

7. Rumah Adat Tao Kajjang

 
Rumah Adat Kajang
     
    Balla Tao Kajjang atau rumah kajang merupakan rumah tradisional yang digunakan oleh masyarakat adat kajang di Bulukumba, Sulawesi selatan. Rumah adat ini hampir sama seperti rumah adat di Sulawesi selatan yakni memiliki model rumah panggung. Dilansir dari laman resmi pemerintah kabupaten bulukumba, konstruksi rumah kajang menggunakan utama kayu, kemudian daun nipa dan alang-alang sebagai atap, ijuk dan rotan sebagai pengikat dan bambu sebagai lantai dan dinding.
    Rumah masyarakat adat kajang umumnya tidak terlalu banyak menggunakan kayu. untuk membangun sebuah rumah hanya diperlukan tiga batok pasak atau sulur bawah (padongko) yang melintang dan sisi kiri ke sisi kanan rumah. untuk mengikat kesatuan tiang dalam satu jejeran (latta') pada bagian atas rumah diletakkan balok besar yang melintang dari sisi kiri ke kanan. rumah bagi masyarakat adat kajang merupakan mikrokosmos dari hutan adat. dengan demikian, pemakaian balok (padongko dan lilikang) tersebut merupakan simbolisasi dan tangkai-tangkai kayu pada sebatang pohon,  yang diasosialisasikan dengan tiang-tiang rumah. untuk tanah dengan kedalaman sekitar setengah depa (sihalirappa) atau paling dangkal satu siku (sisingkulu).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PESONANYA PULAU SULAWESI SELATAN

  Selamat Datang di cerita Anak Sulawesi Selatan    Selamat   datang di vlog cerita anak Sulawesi Selatan,   Disini saya membuat vlog ini un...